10 Pelajaran Branding yang Harus diketahui Setiap Mahasiswa Lulusan Bisnis

Posted by blogger malang on Tuesday


Pengetahuan umum dalam dunia bisnis adalah jika Anda ingin menjadi seorang entrepreneur, maka Anda harus mendapat gelar MBA. Karena ‘si MBA’ akan mengajarkan prinsip untuk menjalankan perusahaan yang baru atau yang sudah matang, cara menghindari kesalahan, dan bahkan teori yang dibutuhkan untuk membuat brand yang menghasilkan.

Yang menarik adalah, kebanyakan nasehat-nasehat tersebut bisa diputarbalikkan atau bahkan diacuhkan. Cara lama praktek ‘learning by doing’ tetaplah metode yang terbaik, dan market sebenarnya adalah kelas belajar terbaik.

Jadi yang ingin saya tawarkan pada Anda hari ini adalah pelajaran-pelajaran yang saya dan pemilik bisnis sukses yang lain serta manager yang sudah belajar melalui pengalaman. Ini adalah pelajaran yang akan membantu Anda membuat brand yang dikenal dunia, menghasilkan leads, mendominasi kompetisi dan menghasilkan uang.

Mari kita lihat sepuluh pelajaran branding yang tidak akan Anda pelajari di sekolah.

Pelajaran #1: Pintar tidak cukup untuk membuat brand yang besar

Anda juga harus menjadi seorang pemimpin. Inilah pelajaran yang ditemukan oleh Drew Houston, pendiri DropBox saat masih berada di bangku kuliah. Dia menikmati bisnisnya saat bisnisnya hanya terdiri dari dirinya sendiri dan barisan kode program yang ditulisnya. Tapi dia akhirnya menemukan sebuah buku yang mengubah perspektif berpikirnya.
Buku tersebut adalah Emotional Intelligence yang ditulis oleh Daniel Goleman. Setelah membacanya, dia yakin bahwa, jika dia ingin membuat sebuah perusahaan dengan brand yang besar, maka dia membutuhkan lebih dari sekedar pengetahuan dan gelar.
Saat itulah dia mulai membaca buku tentang bisnis, kepemimpinan, dan management. Dia secara langsung menggunakan pengetahuan tersebut dengan memimpin dua organisasi saat kuliah. Pengalaman tersebut yang menjadi pelajaran berat tentang menyelesaikan sesuatu melalui orang lain.
Takeaway: Beli atau pinjam sebanyak mungkin buku tentang kepemimpinan, management, dan sales. Dekati mentor bisnis yang berada di tempat yang ingin Anda capai. Milikilah semangat yang lebih besar dari semua orang lain.

Pelajaran #2: Bangunlah sebuah ‘tempat pemujaan’, bukan sebuah perusahaan.

Apple adalah salah satu brand paling dikenal di dunia, dan juga memiliki salah satu basis fans yang paling setia. Kenapa? Karena Apple menciptakan sebuah brand yang jauh lebih populer dari semua produk yang mereka ciptakan.
Perhatikan, tidak perduli jika yang dimiliki adalah sebuah Mac, iPhone atau iPad. Yang penting adalah itu adalah produk Apple. Bandingkan dengan Research in Motion (RIM), pembuat Blackberry. Smartphone mereka sangat lebih keren dan terkenal jika dibandingkan dengan perusahaannya. Faktanya, jika Anda bertanya pada orang-orang apakah mereka pernah mendengar tentang RIM, kebanyakan dari mereka tidak akan bisa menjawab apa-apa.
Faktanya, coba cari ‘Blackberry’ dan ‘RIM’ di Google Insights, dan Anda akan menyadari bahwa volume pencarian untuk produknya pasti lebih tinggi dari perusahaannya. Lakukan hal yang sama untuk Apple dan iPhone, dan Anda akan melihat bahwa keduanya hampir sama, yang artinya orang-orang membicarakan tentang perusahaan hampir sama banyaknya dengan produknya.
Blackberry google insight
Takeaway: Ciptakan produk dan experience yang berbasis pada brand dan pesan utama Anda agar bisa menciptakan efek yang sama dengan Apple, sebuah hubungan dengan pelanggan. Fokuslah untuk membangun ‘killer brand’, bukan ‘killer product’.

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment