Tips & Teknik SEO pada Website Fotografi

Posted by blogger malang on Thursday

Sobat pecinta fotografi sudah punya website sendiri belum? Kalau sudah , pernah gak bertanya-tanya mengenai :
 ”Bagaimana mendapatkan lebih banyak pengunjung website dari search engine (mesin pencari)  tanpa harus membayar untuk iklan yang mahal?”
Buat para master SEO (Search Engine  Optimization) mungkin sudah biasa dengan hal ini, lalu bagaimana dengan kita yang masih awam?
GambarGoogle AdWords dan iklan berbayar lainnya mungkin bisa menghasilkan banyak traffic kedalam website Sobat, namun bisa jadi Sobat hanya akan menghambur-hamburkan uang secara percuma jika Sobat tidak bisa mengelola iklan tersebut. Kita akan mudah mengeluarkan budget harian untuk iklan yang sudah kita pasang di Google AdWords atau Facebook, namun terkadang tidak ada hasil dalam penjualan atau arahan konkret untuk menunjukan hal itu
Namun jika Sobat sudah pandai mengelola iklan berbayar ini biasanya pada akhir hari, biaya aktual per klik mungkin relatif lebih rendah, tetapi biaya riil yang dikeluarkan oleh klien baru dari iklan tersebut bisa jauh lebih tinggi.

Pencarian Alami Untuk Penghematan

Meskipun iklan berbayar dapat melayani tujuan yang berguna bagi sebagian orang, namun jelas akan lebih baik untuk para pembisnis fotografi agar muncul setinggi mungkin dalam hasil pencarian alami tanpa iklan berbayar.
Hal ini cukup beralasan bahwa semakin tinggi peringkat website kita untuk setiap pencarian tertentu semakin banyak traffic yang akan kita dapatkan.
Tapi hal selanjutnya yang akan menjadi pertanyaan adalah:
” bagaimana caranya agar website kita mendapatkan peringkat yang lebih tinggi di Google?”
Disinilah SEO (search engine optimizationbermain.
Untuk mengoptimalkan website secara efektif, kita harus memahami prinsip dasar bahwa pekerjaan dari mesin pencari adalah untuk memberikan hasil yang paling relevan dan menarik satu set keyword(kata kunci) tertentu.
Google dan mesin pencari lainnya mencapai tujuan ini dengan peringkat halaman web dalam indeks pencarian menggunakan algoritma kompleks.
Tugas SEO adalah untuk membantu mesin pencari mencapai tujuan mereka tanpa berusaha untuk memanipulasi sistem dengan cara apapun dengan metode yang tidak diinginkan (atau sering disebut sebagai “Black Hat SEO”).

Hati-hati Memilih Keyword  (Kata Kunci)

Kesalahan terbesar pengguna website fotografi yang menggunakanSEO adalah mengejar kata kunci dan frase kata kunci yang salah.
Sebagai contoh, sepertinya wajar saja keyword frase seperti “fotografer profesional”, “fotografer pernikahan“, atau “fotografer potret”.
Namun, sayangnya frase ini sangat generik,selalu muncul di begitu banyak website, dan dengan begitu Sobat hanya memiliki sedikit kesempatan untuk bisa mendapatkan peringkat tertinggi.
Tidak hanya itu, mungkin kita bahkan tidak ingin frase tersebut tidak memenuhi kriteria untuk apa yang kita sebut “membeli sinyal(buying signals)”.
Apa itu buying signals?
Coba perhatikan contoh berikut ini. Seseorang sedang mencari informasi mengenai “fotografer pernikahan” di Google, lalu muncul informasi tentang bagaimana menjadi seorang fotografer pernikahan, buku/e-book tentang fotografi pernikahan, atau video YouTube tentang fotografi pernikahan. Artinya, yang akan tampil adalah pencarian yang sangat umum, dan ini terkadang tidak memberikan banyak petunjuk tentang apa yang benar-benar orang tersebut cari.
Di sisi lain, ada orang lain yang mencari informasi mengenai “fotografer pernikahan tradisional di Bandung“. Di sini orang tersebut mendapatkan sesuatu yang lebih spesifik, dan ini jauh lebih mungkin untuk menjadikan mereka berada dalam posisi untuk membeli, karena ada kemungkinan orang ini benar-benar mencari fotografer pernikahan untuk disewa pada acara pernikahan dimana dia tinggal.
Indikator contoh menggunakan keyword diatas adalah penambahan lokasi.
Dengan kemungkinan pengecualian tujuan seorang fotografer, kebanyakan fotografer profesional yang beroperasi di area lokal mendapatkan “job” yang cukup baik, dengan target pasar yang biasanya hidup dalam jarak 100 KM atau lebih dari studio mereka.
Oleh karena itu masuk akal untuk memilih frase kata kunci yang mewakili pasar lokal, dan membuat konten yang dapat meningkatkan peringkat yang baik untuk kata kunci tersebut.
Ada lagi ni kesalahan yang mungkin terdengar agak aneh, tapi kesalahan ini sering dilupakan para fotografer yaitu lupa untuk memasukkan alamat studio mereka di website yang mereka punya! :D
Ini bukan  permulaan yang baik Sob!
Jadi jangan membuat kesalahan ya, dengan menganggap bahwa target pasar Sobat akan tahu di mana Sobat berada. Yang pasti Google tidak akan memiliki petunjuk kecuali Sobat membuatnya jelas! Alamat Sobat adalah indikator pertama dari area yang akan Sobat layani, dan idealnya harus muncul pada setiap halaman di website Sobat- biasanya sih di bagian header.

Kreatif  Dalam Menggunakan Kata Kunci

Jadi mana yang harus Sobat masukan untuk kata kunci Sobat , dan seberapa sering Sobat harus menggunakannya?
Jika Sobat sudah berkutat dalam dunia SEO untuk waktu yang lama, Sobat mungkin pernah mendengar istilah “keyword stuffing (kata kunci isian)”, dan ini jelas sesuatu yang harus dihindari, tapi apa maksudnya?
Keyword stuffing adalah istilah dimana seorang SEO menggunakan frase kata kunci yang sama secara berulang-ulang, dengan cara yang tidak wajar, bertujuan untuk mempengaruhi mesin pencari. Secara teknis, biasanya ini sangat tidak disukai oleh mesin pencari seperti Google sehingga pihak Google sering menyebutnya “over-optimization” dan dapat menyebabkan website Sobat \diberi peringkat lebih rendah, atau bahkan sama sekali dihapus dari indeks.
Hal ini bisa menyebabkan masalah bagi fotografer profesional yang mencoba agar websitenya mendapatkan peringkat tertinggi , karena mengulangi kalimat yang lebih dari beberapa kali pada satu halaman dapat membingungkan para pembaca dan membuat mereka malas untuk kembali ke website tersebut..
Sobat dapat menempatkan contoh dibawah ini untuk menggunakan variasi frase kata kunci agar mencapai hasil yang serupa tanpa melakukan over-optimization, misalnya:
  • “Mencari seorang fotografer pernikahan di Bandung?”
  • “Tinggal di Bandung dan mencari fotografer pernikahan yang profesional?”
  • “Mau menikah di Bandung? Cari fotografer terbaik di sini … “
  • … Dan seterusnya.
Btw, sebagai panduan secara kasar untuk menghindari agar tidak ditandai mesin pencari sebagai over-optimizaation pada isian kata kunci, frase kata kunci Sobat boleh muncul tidak lebih dari 5 atau 6 kali untuk setiap 100 kata dari teks.

Penempatan Kata Kunci

Tempat mana yang lebih baik untuk menempatkan kata kunci kita didalam website?
Ada beberapa area yang lebih penting daripada yang lain untuk penempatan kata kunci, jadi kita harus melakukan upaya untuk memasukkan kata kunci yang paling relevan di tempat-tempat di mana robot Google menetapkan area ini paling sering dimunculkan di mesin pencari.
Sebagai contoh:
  • Judul halaman (ditemukan dalam tag <title> dari header halaman)
  • Meta description (ditemukan di bagian header HTML)
  • Pada judul utama (biasanya ditentukan oleh HTML tag <h1>)
  • Dalam sub-judul (h2, <h3> dll)
  • Dalam teks dengan menggunakan huruf tebal, garis bawah, dan miring
  • Sebagai Anchor text untuk link internal
Catatan: “Anchor teks” adalah teks yang sebenarnya adalah link.Menggunakan keyword dalam anchor text untuk link internal itu sangat penting untuk membangun relevansi relatif halaman dalam website Sobat.

Bukan Sembarang Teks!

Salah satu keberatan yang saya dengar dari beberapa fotografer adalah,
“Aku ini  seorang fotografer Bro, bukan penulis!”
Pertama, jika Sobat ingin menjadi seorang fotografer  profesional maka Sobat harus berhenti berpikir seperti seorang fotografer, dan mulai berpikir lebih seperti seorang marketing.
Kedua, Sobat lebih baik belajar menulis, atau memiliki seseorang yang dapat melakukannya untuk Sobat, karena tidak ada cara lain selain ini  jika Sobat serius ingin mendapatkan peringkat di mesin pencari. Ini tidak juga berarti kalau Sobat harus seperti menulis novel atau sesuatu seperti itu – berbagi ilmu dengan tutorial, bercerita mengenai pengalaman memotret dengan nada percakapan yang ramah akan menjadikan website Sobat didatangi banyak pengunjung.
Jika Sobat merasa sangat sulit untuk menulis, Sobat dapat merekam sendiri topik yang akan Sobat bicarakan, dan kemudian menuliskan ke dalam teks.
Apapun metode yang Sobat pilih seperti mengkopas artikel orang lain, akan lebih utama jika Sobat menulis dengan gaya bahasa Sobat sendiri agar Sobat menjadi teman dekat mesin pencari :) .
Namun, selain dari semua itu, kabar baiknya adalah bahwa ada juga cara lain untuk menyebarkan frase kata kunci yang Sobat pilih tanpa risikoblaclist dari Google.

Melalui gambar dan foto.

Robot Google belum bisa “melihat” foto dan memahaminya (setidaknya belum), yang menjadikan salah satu alasan mengapa situs web berbasis Flash tampil begitu buruk di mesin pencari, sehingga Sobat mungkin bertanya-tanya bagaimana kita dapat menggunakan gambar untuk SEO .
Ternyata, kita dapat menambahkan frase kata kunci ke gambar dengan cara yang berguna tertentu:
  • Sebagai bagian dari nama file gambar
  • Dalam “alt” atribut dari HTML <img> tag
  • Dalam “title” atribut dari HTML <img>  tag
  • Sebagai bagian dari judul (teks yang muncul di bawah gambar)
  • Testimonial dari klien, ditampilkan di dekat gambar
Intinya di sini adalah Sobat harus kreatif dan terus berpikir serius tentang bagaimana agar halaman website Sobat  dibangun dari kedua perspektif audiens dan sudut pandang mesin pencari.
Ini Artinya, Sobat harus mencoba untuk membantu mesin pencari agar lebih memahami mengenai website Sobat, untuk siapa website ini ditujukan, dan bagaimana relevansinya dengan subjek.
Jika Sobat bisa melakukan itu, dan memberikan nilai nyata bagi pengunjung website Anda pada saat yang sama, website Sobat akan mendapatkan peringkat yang lebih tinggi dan lebih banyak mendapatkan traffic.
Jadi, SEO adalah hanya langkah pertama dalam proses yang lebih besar. Setelah Sobat  menarik mereka ke website, tantangan berikutnya adalah untuk menyajikan mereka dengan konten yang berharga dan persuasif yang akan memimpin mereka melalui saluran penjualan Sobat ke titik di mana mereka dipaksa untuk ingin berbicara dengan Sobat.

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment